Oleh Masruri Abd Muhit
Di suatu hari menjelang pilpres RI scr langsung pertama th 2004 ada sebuah mobil datang dan langsung parkir tepat didepan rumah saya, mobil itu bagus dan kelihatan eksklusif. Saya waktu itu dari balik jendela membatin siapa tamu yg datang, rasanya kerabat dekat atau teman akrab saya yg biasa datang ke tempat saya tdk ada yg punya mobil spt itu sementara hanya mereka yg memarkir kendaraannya langsung di depan rumah saya kalau mau bertamu.
Tidak bbrp lama keluarlah dari mobil itu seorang yg saya kenal, ketua dpc pan Bondowoso, karena saya sering mengisi pengajian ahad pagi dan khutbah jumat di masjid yg beliau aktif disitu, dan disusul dibelakangnya seorang yg saya tidak mengenalinya, belakangan saya tahu beliau ket dpw pan jatim. Begitu saya persilahkan masuk dan duduk, tamu yg saya tidak kenal itu berkata : ana tilmidzukum ustadz (saya murid antum ustadz).
Karena beliau mengaku murid saya maka saya jadi pede dan berani mengajaknya guyon, seingat saya saya ndak pernah punya murid spt antum, waktu dmn antum jadi murid saya? Di gontor ustadz saya dulu klas 1 exp C wali klasnya antum. Wah kalau gitu saya uji dulu kalau antum ngaku murid saya, seingat saya klas 1 exp C waktu itu ada yg sarjana.
Dari kalimantan kan ustadz? Beliau menjawab.
Betul.. Berarti antum syah saya akui murid saya…. Hahaha
Cukup lama tamu saya yang ketua dpw pan jatim itu di rumah saya, beliau bercerita bahwa sebenarnya tidak terlalu senang terjun dalam dunia politik hanya karena kedekatan dan perasaan tdk enak pada pak amin rais saja yg menjadikannya menerima ketika diminta menjadi ketua dpw pan jatim. Sebenarnya, begitu kata beliau, lebih senang pada dunia pendidikan.
Selanjutnya tamu saya yg bergelar doktor itu bercerita panjang lebar tentang lembaga pendidikan sekolah alam yg didirikannya di Surabaya dan ide ide serta fisi misinya.
Sebelum pamit pulang beliau berkata pada saya maaf ustadz ini ada titipan dari pak amin sambil menyodorkan bingkisan dan minta doa.
Sejak itu saya tdk pernah berkomunikasi lagi, baru kira kira seminggu yg lalu saat saya buka postingan grup wa hari itu saya lihat nama beliau, maka saya chatting japri menanyakan apa benar ini nomor beliau? Dijawabnya ya dan menanyakan keadaan pondok sekaligus meminta norek bank pondok.
Saya jawab bahwa sebenarnya saya menjaprinya hanya ingin menyapa saja tidak ada tujuan lain, tapi karena diminta maka saya kirimkan juga norek bank yg saya punya.
Subhanalloh walhamdulillah wala ilaha illalloh wallohu akbar, setelah tiga hari beliau memberi tahu bhw beliau sdh transfer dan setelah saya cek ternyata cukup besar puluhan juta rupiah.
Masya Alloh… Ini semakin menguatkan keyakinan saya bhw kalau pondok butuh pasti akan diberi oleh Alloh dan kalau belum diberi berarti blm butuh betulan hanya yahanu butuh saja.
Terus terang sebelum itu memang pondok sdg membutuhkan.
Maka saya selalu berani membangun sarana bangunan di pondok meskipun blm ada dana dan biasanya ketika akan membangun selalu saya katakan pada orang orang bhw dananya sdh ada hanya tinggal cairnya saja, mungkin melalui rekening bapak bapak dan ibu ibu serta semuanya…..
Progres pembangunan di pesantren kita Darul Istiqomah Bondowoso sampai saat ini (1 juli 2023) sbb
1. Pembangunan 12 kamar mandi di kampus putri. Alhamdulillah sdh mulai dilepoh/dikuliti temboknya dan dikeramiki.
2. Renovasi dan pembangunan gedung Madrasah untuk klas rencananya 3 lantai per lantai 4 ruangan ukuran 7x8M. Alhamdulillah setelah cakar ayam terpasang mulai memasang fondasi.
3. Pembangunan wisma Daris dengan 36 kamar dua lantai. Alhamdulillah sudah mulai melepoh atau menguliti tembok.
Mohon doa dan dukungannya, semoga lancar dan berkah.
Jika mau infak pondok
7140030486
AN Fathi qq Ponpes Daris
BANK BSI