Suatu ketika rosulullah saw ditanya, amal apa yang paling dicintai Allah ? Baginda bersabda, amal yang paling kontinyu meskipun sedikit. Dan bersabda, lakukanlah amal amal yang kalian mampu.
Bunyi hadis itu adalah
روى الإمام أبو عبد الله محمد بن إسماعيل البخاري رحمه الله، بسنده عن أم المؤمنين عائشة رضي الله عنها، قالت: سُئل النبيُّ صلى الله عليه وآله وسلم: أيُّ الأعمال أحبُّ إلى الله؟ قال: أَدْوَمُها وإنْ قَلَّ. وقال: اكْلُفُوا مِن الأعمال ما تُطِيقُون.
Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori rohimahulloh, semoga Allah merahmati beliau, meriwayatkan dari ibu orang orang beriman Aisyah rodliyallahu anha, semoga Allah meridhoi beliau, dengan sanadnya berkata, rosulullah saw ditanya, amal apa yang paling dicintai Allah ? Baginda bersabda, amal yang paling kontinyu/rutin meskipun sedikit. Dan bersabda, lakukanlah amal amal yang kalian mampu.
Itulah keadaan para sahabat rasulullah saw, mereka sangat bersemangat untuk melakukan amal amal yang bisa mengantarkan mereka bisa dicintai oleh Allah swt, sehingga di antara mereka ada yang sampai membentangkan tali dan mengikatnya pada dua tiang masjid agar bila mereka capek dalam beribadah bisa bersandar pada tali itu sambil terus beribadah, dan bila sudah bisa beristirahat dengan itu kembali mereka bersemangat lagi.
Di antara mereka kemudian ada yang bertanya, sebenarnya amal yang paling dicintai oleh Allah itu seperti apa, apakah melakukan amal sebanyak banyaknya meskipun untuk itu harus memaksakan diri dengan melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mampu dilakukan.
Ternyata jawaban nabi saw, bahwa amalan yang dicintai Allah bukan dengan melakukan amal sebanyak banyaknya tetapi tidak dilakukan secara kontinyu, karena bila mengerjakan sesuatu yang berat dan kemungkinan tidak bisa dilakukan secara kontinyu itu akan terkalahkan oleh melakukan sesuatu yang tidak terlalu berat tetapi dilakukan secara kontinyu.
Sebagai contoh, kita membaca Alquran sehari satu duduk lima juz, tapi kemudian selama satu minggu tidak membaca Alquran lagi, bandingkan kalau setiap hari rutin kita membaca Alquran satu juz, maka dalam satu minggu bisa membaca Alquran lebih banyak dari yang pertama, selain tentu kualitas bacaan kita lebih baik yang kedua, juga tentu tadabbur atau kekhusyukan bacaannya juga lebih baik yang kedua yang dilakukan secara rutin.
Ada istilah dalam belajar bahwa empat kali satu lebih baik dari pada satu kali empat meskipun hasilnya sama sama empat, maksud saya orang belajar empat kali dan setiap kali satu jam lebih baik daripada belajar satu kali selama empat jam, meskipun hasilnya sama kedua orang itu masing masing belajar selama empat jam. Karena orang yang pertama masing masing jam otaknya tidak sampai panas sudah berhenti, sementara yang kedua memakai otaknya selama 4 jam berturut-turut sehingga otak pada jam ke dua lebih panas dari jam pertama, jam ketiga lebih panas lagi dan jam ke empat lebih panas lagi, jadi jam jam itu kualitasnya berbeda-beda satu dengan yang lain yang jam kedua lebih rendah, juga jam yang ketiga dan keempat, sedang orang yang pertama masing masing jamnya kualitasnya sama.
Infaq atau shodaqoh yang merupakan amal utama yang bisa dikatagorikan sebagai tolok ukur kebenaran iman seseorang, bahkan sampai orang yang mau meninggal dunia saja meminta tangguh karena ingin bisa melakukan amal sodaqoh infaq, juga demikian.
Berinfaq atau sodaqoh dengan jumlah yang besar taruhlah Rp 1.000.000,- umpamanya tentu sesuatu yang cukup berat yang bisa bisa kita tidak mampu melakukannya, tetapi kalau kita berinfaq rutin tiap bulan Rp 100.000,- kita akan merasakan ringan dan dalam kurun satu tahun sudah mengalahkan jumlah yang berat tadi.
Maka benar sekali berinfaq sodaqoh secara rutin meskipun tidak banyak, selain ringan mengerjakannya juga bisa menjadi lebih banyak dan berbobot kemanfaatannya.
Pesantren kita pon pes Darul Istiqomah dengan program aoto debet melalui direktorat Ziswaf mengajak para alumni, keluarga, wali santri, simpatisan dan semua umat Islam untuk berinfaq atau sodaqoh secara rutin dan berkala minimal Rp 10.000,- dengan cara menyetor atau mentransfer langsung ke rekening pondok atau Ziswaf setiap bulannya atau dengan auto debet, caranya datang ke bank tempat anda membuka rekening dan meminta bank untuk mentransfer dari nomer rekening anda ke no rek bendahara pondok atau ziswaf secara auto debet.
No rekening bendahara pondok 1430016006346 a/n Farhat umul wafa bank mandiri dan konfirmasi ke no hp 085859349948. No rekening Ziswaf Daris 7140030486 Bank Syariah Mandiri a/n Fathi QQ Pondok Daris dan konfirmasi ke no hp +6282231275059 (ustadzah Nurul khotimah).
Mari sekali lagi para alumni, wali santri, para ustadz dan pengurus Daris juga semua kaum muslimin ikut berpartisipasi dalam program ini sekaligus mengajak yang lain untuk ikut berpartisipasi, insyaallah ini termasuk amal yang mengantarkan kita menuju cinta Allah kepada kita semua
Demikian semoga mendapat ridlo Allah, berkah dan bermanfaat.
klik dibawah ini untuk chat whatsapp