Oleh Masruri Abd Muhit
Seminggu yang lalu telphone saya berdering, saat saya lihat saya tidak tahu nomor siapa. Saat saya angkat langsung orang yang menelepon menyampaikan salam dan terus nrocos, saya dan tiga teman saya baru menyelesaikan hafalan Qur’an di pesantren Taruna Alqur’an Yogyakarta pimpinan ustadz Umar Budiargo, beliau menyampaikan salam kepada antum, antum ustadz Masruri kan?, kata beliau antum senior beliau di Madinah, kami berempat diperintahkan beliau untuk pergi ke makhad antum untuk menjalani pengabdian di situ.
Terus terang saya agak kaget, tidak ada angin tidak ada hujan tidak ada hubungan sebelumnya, bahkan terakhir ketemu dengan ustadz Umar saat beliau datang ke rumah saya di Bondowoso bersama putra almarhum pak AR yang waktu itu menjadi pengurus pusat Muhammadiyah bidang dakwah, saya lupa namanya, kalau nggak salah adiknya mas Lutfi AR yang pernah di Madinah, sekitar tahun 2004, dengan kata lain 14 tahunan tidak ketemu beliau dan tidak ada komunikasi.
Sungguh ini suatu surprise besar bagi saya, maka segera saya berkata kepada si penelphon tadi, ahlan wasahlan monggo, kapan dan naik apa antum dari Yogyakarta?. Penelphon itu menjawab, dari Yogya naik kereta api dan insyaallah sampai Jember kira kira jam 19.50. Ok nanti kita jemput di stasiun Jember. Saut saya.
Karena pas hari mereka datang ke stasiun Jember, saya ada acara di Sidoarjo, atau tepatnya di pesantren modern Al Amanah Junwangi Krian Sidoarjo untuk mengikuti rapat pengurus forum pesantren alumni Gontor, urusan menjemput mereka dan tetek bengeknya saya sampaikan kepada direktur bidang ihya’ul qur’an pondok putra ustadz M Zuhdi Abdillah.Spdi.
Saya meyakini bahwa kedatangan 4 huffadz alumni pesantren Taruna Alqur’an Yogyakarta pimpinan ustadz Umar Budiargo itu bukan kebetulan, yang pasti itu taqdir Allah swt yang mudah mudahan sebagai kehendak Allah untuk semakin efektif dan berhasil program ihya’ dan tahfidz al qur’an di pesantren kita.
Terus terang sejak awal saya ingin di pesantren kita ini ada program tahfidz qur’annya, bahkan sejak berdirinya saya wajibkan setiap santri pada setiap tahunnya menghafal 1 juz, sehingga ketika tamat sudah mempunyai hafalan minimal 4 juz atau 5 juz, syukur syukur bisa lebih atau sampai hafal semuanya 30 juz. Untuk mensukseskan program ini sudah banyak cara dan upaya yang kita lakukan baik dengan coba coba cara sendiri, atau meniru cara orang lain, atau bahkan kerja sama dengan pesantren lain yang memang ahli dan khusus tahfidz, namun selama ini kita masih merasa banyak kendala yang berakibat ketidak puasan kita pada hasilnya.
Untuk itulah beberapa waktu lalu kita bentuk direktorat baru yakni direktorat ihya’ul qur’an yang menangani khusus program tahfidz disamping direktorat yang lain yakni TMI dan pengasuh an. Dan insyaallah tahun pelajaran baru Syawwal yang akan datang kita akan membuka program tahfidz khusus.
Program santri tahfidz khusus ini nantinya hampir sama dengan program santri yang ada selama ini, yakni mengikuti pendidikan formal TMI (satuan pendidikan muadalah tsanawiyyah dan aliyah) di klas, hanya bedanya untuk yang khusus tahfidz ini tidak ada kursus sore atau bahkan olah raga dan yang lainnya ditiadakan kecuali hanya seperlunya saja, semua waktunya diarahkan untuk tahfidz menghafal Alqur’an.
Tentu untuk santri yang mengikuti program tahfidz khusus ini haruslah mereka anak anak pilihan yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata, ber iq tinggi dan kemauan kuat untuk menghafal, dan untuk hal itu akan diadakan seleksi yang ketat. Selain mereka nanti akan ditempatkan di asrama khusus.
Insyaallah akhir bulan ini kita akan mempersiapkan semua itu dengan membangun asrama khusus makhad program tahfidz tersebut.
Dan bagi yang ingin berpartisipasi ikut wakaf pada pembangunan asrama tahfidz al qur’an itu bisa transfer ke rekening no 1430016006346 mandiri atas nama farhat umul wafa atau menghubungi no hp 085859349948 ustadzah Farhat Ummul Wafa.
Untuk yang mau wakaf untuk pembangunan masjid di kampus putri masih terbuka. Saat ini sudah hampir 65 persen pembangunannya dan dana yang sdh masuk sekitar 75 persen.
Semoga berhasil, bermanfaat dan berkah.
Daris, 9 R Tsani 1440